PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAP
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
SMK KESEHATAN BHAKTI INSANI
KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN
OLEH ASTA MINDA YULIAN
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas X tepatnya kelas XD yang berjumlah 33 siswa, Dengan melaksanakan penelitian dari pra siklus melalui Siklus I dan Siklus II. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) secara kolaboratif dengan model Kemmis & Mc Taggart. Setiap siklus terdirí dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X semester 2 tahun pelajaran 2019/2020. Hal ini dibuktikan dari rata-rata nilai siswa sebelum diadakan penelitian yaitu 74,90. Dan 63,63% siswa yang nilainya di atas batas KKM. Sedangkan 36,37% siswa yang nilainya di bawah batas KKM. Setelah diadakan penelitian di siklus l, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,36 , sehingga 75,76% siswa yang nilainya di atas batas KKM. Sedangkan 24,24% siswa yang nilainya di bawah batas KKM. Rata-rata nilai siswa pada siklus I yaitu 78,36 , sehingga 75,76% siswa yang nilainya di atas batas KKM. Sedangkan 24,24% siswa yang nilainya di bawah batas KKM. Setelah diadakan lanjutan penelitian di siklus Il, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 82,42, sehingga 84,85% siswa yang nilainya di atas batas KKM. Sedangkan 15,15% siswa yang nilainya di bawah batas KKM. Kenaikan nilai rata-rata siswa pada siklus I ke siklus II naik secara signifikan.
Kata kunci : prestasi belajar dan mind map
Abstract: The purpose of this study is to improve the achievement of students in grade X Semester 2 Year Lesson 2019/2020 at SMK Kesehatan Bhakti Insani District Wonosari Klaten. The subjects of this study were students of class X of 33 students, by conducting research from pre cycle through Cycle I and Cycle Jl. The type of research is classroom action research collaboratively with Kemmis & MC Taggart model. Each cycle consists of four stages: planning, execution, observation, and reflection. The results showed that mind map technique can improve student achievement class X semester 2 year lesson 2019/2020. This is evidenced from the average student score before the research is held that is 74,90. And 63,63% of students whose value is above the KKM limit. While 36,37% of students whose value is below the KKM limit. After the research was conducted in cycle l, the average score of the students increased to 78,36, so that 75,76% of the students were above the KKM boundary. While 24,24% of students whose value is below the KKM limit. The average value of students in the first cycle is 78,36, so 75,76% of students whose value is above the KKM limit. While 24,24% of students whose value is below the limit of KKM. After the follow-up of the research in cycle. If, the average score of students increased to 82,42, resulting in 84,85% of students whose value is above the KKM boundary. While 15,15% of students whose value is below the limit of KKM. The increase in the average value of students in Cycle I to Cycle Il rose significantly.
Keywords: learning achievement and mind map.
PENDAHULUAN
Farmakognosi (NOSI) merupakan salah satu mata pelajaran pokok di Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi (SMK). Mata pelajaran NOSI di Sekolah Menengah Kejuruan merupakan program pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah pengobatan herbal yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah kesehatan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran NOSI di sekolah diorganisasikan secara baik. Pemahaman konsep-konsep NOSI sangat perlu ditingkatkan agar siswa-siswi lebih
mudah memahami materi. Maka dari itu kegiatan belajar pada siswa SMK harus bersifat terpadu (intergated). Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengorganisasikan materi pelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas X semester genap SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten menunjukkan bahwa pada saat belajar NOSI banyak siswa yang sibuk dengan aktivitas lain dan mengantuk serta siswa cenderung diam. Pada saat pelajaran guru dikelas menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi tentang Mendeskripsikan pengobatan herbal. Siswa tidak dilibatkan secara langsung. Sebaiknya pembelajaran di SMK harus bersifat learning by doing yang artinya belajar dengan melakukan praktikum. Belajar dengan melakukan membuat materi pelajaran yang menarik dan tidak akan cepat dilupakan oleh siswa. Selain itu pembelajaran juga akan bermakna dan suasana kelas akan menjadi lebih hidup serta tidak membosankan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari guru kelas X SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten banyak siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) khususnya mata pelajaran NOSI yang materinya Mendeskripsikan pengobatan herbal dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. KKM mata pelajaran NOSI kelas X SMK yang ditentukan sekolah yaitu 75. Pernyataan ini diperkuat dengan nilai siswa yang memenuhi KKM kurang dari 50% dari keseluruhan jumlah siswa 33. Hasil ini sangat di bawah harapan guru.
Melihat fakta tersebut peneliti akan mencoba memperbaikinya. Salah satu cara memperbaiki masalah tersebut dengan menggunakan teknik Mind map. Teknik Mind map dipilih karena sederhana dan mudah sekaligus menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, serta diingat oleh siswa. Teknik Mind map ini adalah bentuk istimewa pencatatan yang selaras dengan otak untuk memudahkan mengingat yang didasarkan cara belajar masing-masing siswa. Peneliti berharap dengan teknik Mind map dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar NOSI tentang materi Mendeskripsikan Pengobatan Herbal pada siswa kelas X semester genap di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/2020.
Berikut ini adalah batasan pengertian mengenai beberapa istilah-istilah dalam penelitian supaya tidak terjadi kesalahpahaman, yakni : (1) Prestasi belajar adalah hasil belajar akademik yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar. Hal ini akan diukur dengan ulangan. (2) Teknik Mind map adalah bentuk istimewa pencatatan yang bekerja selaras dengan otak untuk memudahkan mengingat. Caranya dengan memetakan informasi sesuai pikiran-pikiran siswa dengan menggunakan simbol, garis lengkung, kata, warna dan gambar yang sesuai. Dengan bahan kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna serta imajinasi.
Berdasarkan masalah diatas penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan teknik Mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi. Mendeskripsikan pengobatan herbal mata pelajaran NOSI pada siswa kelas X semester genap di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/ 2020.
2. Apakah penggunaan teknik Mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara signifikan tentang materi Mendeskripsikan pengobatan herbal mata pelajaran NOSI pada siswa kelas X semester genap di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/2020.
Berdasar fakta-fakta mengenai prestasi belajar siswa akan diatasi dengan menggunakan teknik Mind map. Peneliti berharap dengan teknik Mind map dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa tentang materi. Mendeskripsikan pengobatan herbal mata pelajaran NOSI pada siswa kelas X semester genap di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/ 2020.
Materi mengenai Mendeskripsikan pengobatan herbal sangat banyak, oleh karena itu, penelitian ini dalam kegiatan pembelajarannya untuk meningkatkan prestasi belajar dengan menggunakan teknik Mind map, siswa sebatas Mendeskripsikan pengobatan herbal dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan bagi kalangan masyarakat.
Berdasarkan perumusan masalah di atas adapun tujuan penelitian yakni :
1. Untuk mengetahui bagaimana teknik Mind map dapat meningkatkan prestasi belajar tentang materi Mendeskripsikan pengobatan herbal mata pelajaran NOSI pada siswa kelas X semester genap di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/ 2020.
2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa secara signifikan atau tidak dengan penggunaan teknik Mind map pada materi Mendeskripsikan pengobatan herbal mata pelajaran NOSI pada siswa kelas X semester genap di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/2020.
Adapun manfaat dari penelitian yang akan diperoleh yakni : (1) Bagi Peneliti, untuk dapat meningkatkan prestasi belajar tentang materi Mendeskripsikan pengobatan herbal pada mata pelajaran NOSI pada siswa kelas X semester genap di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/2020. Dapat menambah pengalaman langsung tentang teknik Mind map dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya untuk meningkatkan prestasi belajar tentang materi Mendeskripsikan pengobatan herbal mata pelajaran NOSI pada siswa kelas X semester genap di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/2020. (2) Bagi Siswa, dapat memberi pengalaman untuk meningkatkan prestasi belajar tentang materi Mendeskripsikan pengobatan herbal mata pelajaran NOSI pada siswa kelas X semester genap di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/2020. (3) Bagi Guru, dapat memberi inspirasi guru-guru SMK untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya menggunakan teknik Mind map dalam mempelajari materi Mendeskripsikan pengobatan herbal mata pelajaran NOSI untuk siswa kelas X SMK. (4) Bagi Pihak Sekolah, dapat menambah informasi atau bahan bacaan mengenai metode Mindmap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.
KAJIAN TEORI
Prestasi Belajar
Dalam Kamus Beşar Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. H. C. witherington dalam Eveline Siregar menjelaskan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian. Sedangkan menurut Gagne dalam Eveline Siregar, belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan/direncanakan. Pengalaman diperoleh individu dalam interaksinya dengan lingkungan, baik yang tidak direncanakan maupun yang direncanakan, sehingga menghasilkan perubahan yang bersifat relatif menetap.
Syah (2002 : 94) arti penting belajar adalah key term yang sepadan dengan istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sedangkan belajar menurut pandangan masyarakat adalah usaha mencari, menambah dan mengumpulkan pengetahuan di sekolah. Syah (2002 : 89) belajar merupakan suatu kegiatan berproses dan merupakan unsur fundamental dalam penyelenggaraan jenis pendidikan dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya suatu pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa. Proses belajar yang dialami siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, baik ketika ia berada di sekolah, di lingkungan rumah, maupun di keluarga sendiri. Sedangkan Trianto (2010 : 177) belajar adalah kebutuhan dalam kehidupan manusia, yang sama pentingnya bekerja, dan berteman.
Winkel (2004 ; 500) belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Sedangkan belajar menurut Gagne dalam bukunya yang berjudul The Conditins of Learning (1977), belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.
Dari hal-hal berdasar pengertian belajar di atas, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang berbeda antara sebelum belajar dan sesudah belajar yang merupakan sebagai hasil dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan (aktivitas yang merupakan proses secara berkesinambungan).
Farmakognosi
Menurut Fluckiger, Farmakognosi yaitu pengetahuan secara serentak berbagai macam cabang ilmu pengetahuan untuk memperoleh segala segi yang diperlukan diketahui tentang obat. Pada kurang lebih 2500 tahun sebelum masehi, penggunaan tanaman obat sudah dilakukan orang, hal ini dapat diketahui dari lempeng tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Ashurbanipal di Asiria, yang membuat simplisia antar lain kulit delima, opium, ades manis, madu, ragi, dan minyak jarak. Juga orang Yunani kuno misalnya Hippokrates (446 tahum sebelum masehi), seorang tabib telah mengenal kayu manis, hiosiamina, gentian, kelembak, gom arab, bunga kantil dan lainya. Pada tahun 1737 Linnaeus, seorang ahli botani Swedia, menulis buku “Genera Plantarum” yang kemudian merupakan buku pedoman utama dari sistematik botani, sedangkan Farmakognosi modern mulai dirintis oleh Martius. Seorang apoteker Jerman dalam bukunya “Grundriss Der Pharmakognosie Des Planzenreishes” telah menggolongkan simplisia menurut segi morfologi, cara cara untuk mengetahui kemurnian simplisia.
Farmakognosi membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan kesehatan masyarakat di mana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat yang baik dan sehat jiwa raga. Pendidikan NOSI yang diberikan pada nantinya akan membantu siswa mengerti dan memahami lingkungan masyarakat sekitarnya, yang pada akhirnya akan membantu lingkungan tersebut.
Istilah pendidikan NOSI dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia masih relatif baru digunakan. NOSI merupakan padanan dari nature studies dalam konteks kurikulum mata pelajaran Farmakognosi mulai berkembang pesat setelah pertengahan abad ke-19 dan masih terbatas pada uraian makroskopis dan mikroskopis. Dan setelah dewasa ini perkembanganya sudah sampai sampai ke usaha-usaha isolasi, identifikasi dan juga teknik-teknik kromatografi untuk tujuan analisis kualitatif dan kuantitatif.
Tujuan utama dari NOSI adalah agar siswa semakin peka terhadap masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan sekitar. Adapun tujuan dalam pembelajaran ilmu Farmakognosi pada diri siswa yakni : (1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan melalui pemahaman terhadap nilai-nilai kesehatan. (2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan dalam memecahkan masalah bidang kesehatan. (3) Mampu menggunakan model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu kesehatan dan masalah yang berkembang di masyarakat. (4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu, masalah kesehatan sosial serta mampu menganalisis yang kritis yang akhirnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
Teknik Mind Map
Kegiatan belajar mengajar yang dirancang dan dipersiapkan oleh guru untuk kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran harus maksimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memilih sebuah teknik dalam suatu pembelajaran. Teknik dalam KBBI (1989 : 1158) adalah cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan satu sama lain, Teknik yang digunakan akan lebih efektif bila kita mengenal karakteristik siswa SMK. Menurut Sumantri (2001 ; 10 - 11) yang dikemukan Basset, Jack, dan Logan (1983) karakteristik siswa SMK adalah :
(1) Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi diri siswa.
(2) Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira riang.
(3) Mereka suka mengatur dirinya sendiri untuk menangani berbagai hal, mereka mengeksplorasi suatu situasi dan mencoba hal-hal baru.
(4) Mereka akan tergetar perasaannya dan terdorong untuk berekspresi sebagaimana mereka merasa ketidakpuasan ataupun kegagalan.
Kata Mind map berasal dari bahasa Inggris, Mind yang berarti otak dan Map yang berarti memetakan. Dalam artiluas Mind map adalah diagram istimewa yang cara kerjanya sesuai dengan cara kerja otak dan membantu untuk mengembangkan cara berpikir ke segala arah, tetap berminat terhadap suatu masalah, mengembangkan imajinasinya, mengingat, memahami, mencatat, kreatif, berkonsentrasi, dan merencanakan serta memilih informasi kemudian memetakannya. Sumantri (2001 : 214 - 215) menyebutkan bahwa teknik Mind map merupakan pengembangan dari salah suatu model pembelajaran jaring laba-laba (webbed model) yang merupakan pembelajaran yang secara sengaja menghubungkan satu topik dengan topik lain.
Buzan Tony (2007 : 20) Mind map adalah bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras dengan otak untuk memudahkanmu mengingat. Mind map menggunakan warna dan gambar-gambar untuk membangun imajinasi. Cara menggambar Mind dengan kata-kata atau gambar-gambar yang bertengger di garis-garis melengkung atau “cabang-cabang”.
Kerangka Berpikir
Belajar NOSI bukan merupakan suatu kegiatan belajar dengan cara dihafalkan, melainkan belajar dengan cara memahami keadaan yang ada pada lingkungan sekitar. Belajar NOSI akan lebih bermakna apabila siswa mampu mengkaitkan antara pengalaman yang sudah dimiliki dengan pengalaman baru yang telah diperoleh siswa. Dalam belajar NOSI khususnya mengenai materi Mendeskripsikan pengobatan herbal dapat diajarkan dengan teknik Mind map. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik Mind map supaya dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
Teknik Mind map adalah teknik bentuk istimewa pencatatan yang bekerja selaras dengan otak untuk memudahkan mengingat. Caranya dengan memetakan informasi sesuai pikiran-pikiran siswa dengan menggunakan simbol, garis lengkung, kata, rasa, warna, bau dan gambar yang sesuai keinginan siswa pada kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna serta imajinasi. Teknik Mind map siswa akan mampu mengasimilasikan pengetahuan yang siswa miliki dengan pengetahuan yang baru.
Teknik Mind map akan membantu siswa meningkatkan daya ingat siswa dalam belajar aktif sebagai upaya meningkatkan Prestasi belajar siswa serta minat belajar. Siswa dapat belajar semakin efektif dan efisien, karena siswa belajar berpikir reduktif, dengan merangkum informasi yang banyak ke dalam konsep-konsep utama yang saling berhubungan ke dalam sebuah diagram atau gambar yang mencakup keseluruhan konsep yang dipelajari sesuai imajinasi siswa. Seperti yang diungkapkan Price, Kay (2007 : 4) three kinds are knowledge, facts, concept and principles with study drawing of information. Hal ini dapat disimpulkan bahwa daya ingat pikiran akan sebuah konsep melalui gambar lebih kuat dibandingkan dengan sebuah susunan kalimat.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian kajian pustaka di atas, peneliti mengemukakan hipotesis bahwa penggunaan teknik Mind map dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran NOSI pada materi Mendeskripsikan pengobatan herbal pada siswa kelas X semester dua SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/2020.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah jenis penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran di kelas. Selain itu, PTK juga bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan sasaran yang pada akhirnya untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian ini tempat penelitian ini dilakukan di SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini adalah Siswa SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/2020 kelas X semester genap yang berjumlah 33 siswa. 3 siswa laki-laki dan 30 siswa perempuan. Obyek penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada pelajaran NOSI materi Mendeskripsikan pengobatan herbal kelas X semester genap SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020 yakni dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2020 yang berjalan lancar.
Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dengan menggunakan teknik Mind map dengan membentuk anggota kelompok, setiap kelompok berjumlah 5-6 orang. Siklus kedua dengan menggunakan teknik Mind map setiap anggota kelompok berjumlah 4 orang. Dalam setiap kegiatan membuat Mind map dilakukan pengamatan dan setiap akhir siklus diadakan evaluasi dengan menggunakan tes. Berdasarkan judul penelitian di ataş, penelitian ini ada dua perubah, yakni minat dan prestasi belajar. Pengamatan minat dilaksanakan pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan minat pada setiap siklus pembelajarannya.
Dalam penelitian ini menggunakan data. Data yang dipakai adalah data yang berkaitan dengan prestasi siswa mengenai materi Mendeskripsikan pengobatan herbal dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Prestasi belajar siswa diukur dengan tes atau ulangan pada setiap akhir siklus. Instrumen penelitian ini akan menggunakan instrumen tes. Instrumen tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Soal tes obyektif (soal ulangan/evaluasi) yang pemeriksaannya dapat dilakukan secara Isian singkat. Tes Isian singkat berupa soal pilihan ganda yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada kisi-kisi soal. Tes pilihan ganda adalah suatu pernyataan yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya harus memiliki satu dari beberapa jawaban yang disediakan, Mustaqim (2008 : 177) bagian-bagian dalam tes isian singkat adalah : bagan pernyataan (stem), alternatif jawaban (option), kunci jawaban (key), pengecoh/jawaban yang salah (destructor). Soal pilihan ganda berjumlah 20 nomor, yang masing-masing nomor mempunyai bobot satu (1).
Dalam penelitian analisis teknik deskriptif (statistik deskriptif) dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa yakni dengan menggunakan metode statistik korelasi product moment. Data kualitatif, data yang diperoleh dari berbagai sumber karena teknik pengumpulannya data yang bermacam-macam (triagulasi) untuk mengetahui peningkatan minat siswa. Analisis teknik deskriptif (statistik deskriptif) ini digunakan untuk menganalisis data mengenai minat dan prestasi belajar siswa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat siswa dan prestasi belajar siswa antara kondisi awal, kondisi akhir siklus l, dan kondisi akhir siklus II yang telah diharapkan. Dalam penelitian ini setelah melakukan analisis data deskriptif melalui langkah-langkah seperti di atas dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Refleksi ini bertujuan untuk memperoleh kesimpulan yang pasti atas hal-hal yang telah dilakukan peneliti dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari Selasa 07 Januari dan Kamis tanggal 09 Januari tahun 2020. Pada siklus 1 siswa mempelajari pengobatan herbal beserta artinya. Rata-rata nilai siswa pada Siklus I yaitu 78,36. 75,76% siswa yang nilainya di atas batas KKM. Sedangkan 24,24% siswa yang nilainya di bawah batas KKM. Setelah diadakan lanjutan penelitian di siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 84,85% siswa yang nilainya di atas batas KKM. Sedangkan 15,15% siswa yang nilainya di bawah batas KKM. Kenaikan nilai rata-rata siswa pada Siklus I ke Siklus II naik secara signifikan. Kenaikan nilai rata-rata Siklus I ke Siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah. Dari data penelitian yang telah dilakukan, baik kondisi awal, siklus l, dan siklus Il dapat digambarkan dengan grafik di bawah ini.
Gambar 1.
Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pernbahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis melakukan perbaikan Pembelajaran pada mata pelajaran NOSI materi Mendeskripsikan pengobatan herbal kelas X semester genap SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020 maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Untuk materi mengenai pengertian dan tujuan Mendeskripsikan pengobatan herbal. Siklus II dilaksanakan dalarn dua kali pertemuan yaitu pada hari Selasa tanggal 14 Januari dan Karnís 16 Januari 2020, Pada siklus II ini mernpelajari materi mengenai nama, gambar herbal dan khasiatnya. Pada siklus II ada 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Hasil prestasi belajar siswa kelas X semester genap SMK Kesehatan Bhakti Insani, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Di mana, kondisi awal siswa pada sebelurn diadakan penelitian, nilai rata-rata siswa kebanyakan masih di bawah KKM yang ditentukan pihak sekolah yaitu 75.
Pada siklus I siswa dibagi dalam kelompok besar, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa, dan ada tiga kelompok yang terdiri dari 6 siswa. Pada siklus I siswa mempelajari materi macam-macam Mendeskripsikan pengobatan herbal beserta kegunaannya. Rata-rata nilai siswa sebelum diadakan penelitian yaitu 74,90. 63,63% siswa yang nilainya di atas batas KKM. Sedangkan 36,37% siswa yang nilainya di bawah batas KKM. Setelah diadakan penelitian di siklus l, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,36. 75,76% siswa yang nilainya di atas batas KKM. Sedangkan 24,24% siswa yang nilainya di bawah batas KKM.
Pada siklus II, siswa dibagi dalam kelompok di mana setiap kelompok hanya terdiri dari 4 siswa. Delapan kelompok terdiri dari 4 siswa, dan satu kelompok terdiri dari 3 siswa. Sehingga terdapat 9 kelompok. Perbedaan antara siklus I dan siklus II yaitu pada jumlah anggota kelompok. Pada siklus II siswa mempelajari materi nama tanaman herbal.
(1) Pengunaan teknik Mind map dapat meningkatkan prestasi belajar tentang materi Mendeskripsikan pengobatan herbal pada mata pelajaran NOSI kelas X semester genap SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020 terbukti dengan pelaksanaan baik siklus I maupun siklus II bahwa siswa terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, pada saat presentasi di depan kelas kebanyakan siswa mengangkat tangan dan ingin mempresentasikan hasil diskusi bersama anggota kelompoknya.
(2) Penggunaan teknik Mind map dapat meningkatkan prestasi belajar tentang materi Mendeskripsikan pengobatan herbal pada mata pelajaran NOSI kelas X semester genap SMK Kesehatan Bhakti Insani Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2019/2020 terbukti dengan hasil rata-rata nilai siswa sebelum diadakan penelitian yaitu 74,90, 63,63% siswa yang nilainya di atas batas KKM. Sedangkan 36,37% siswa yang nilainya di bawah batas KKM. Setelah diadakan penelitian di siklus l, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,36, 75,76 % siswa yang nilainya di atas batas KKM. Setelah diadakan lanjutan penelitian di siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 82,42, 84,85% siswa yang nilainya di atas batas KKM. Sedangkan 15,15 % siswa yang nilainya di bawah batas KKM. Kenaikan nilai rata-rata siswa pada Siklus I ke Siklus II naik secara signifikan
Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, ada beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1) Pembelajaran mengunakan teknik Mind map memerlukan alat pembelajaran serta siswa harus pandai-pandai dalam menggambar, oleh karena itu guru harus benar-benar mempersiapkan alat pembelajaran dan persiapan yang matang sebelum mengajar.
2) Apabila dalam melakukan pembelajaran Mind map mengalami kegagalan atau belum mendapatkan hasil yang baik, maka pembelajaran dapat dilakukan kembali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
3) Sebaiknya guru tetap mengawasi terhadap jalannya diskusi yang dilakukan oleh siswa setiap kelompok, supaya siswa tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari pokok pembahasan.
4) Dalam melakukan diskusi bersama kelompok di dalam kelas, keadaan kelas supaya dijaga agar tetap kondusif dan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar kelas lain.
5) Dalam pembelajaran berlangsung, sebaiknya guru memperhatikan keadaan siswa baik kesehatann siswa, kesensitifan siswa, maupun yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Arifin Zaenal. (2009). Evaluasj Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Arsyad Azhar, Ma. (2010). Media Pembelajaran Jakarta : PT Grafindo Persada
Bermawi. 2009. Teknik-teknik Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.
Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta : Mitra Cendekia Pres.
Edi Soewardi Kartawidjaya. (1987). Pengukuran Hasil Evaluasi Belajar. Bandung : Sinar Baru.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan. Jakarta : Rajawali Pers PT. Raja Grafindo Persada.
Mohammad Surya. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Qurai.
Muhibbin Syah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta . Rineka Cipta.
Nana Syaodih. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : RosdaKarya.
Sarwiji Suwandi. (2010). Pene/itian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Harya llmiah. Surakarta : Yuma Pressindo
Sri Anitah. (2010). Media Pembelajaran, Surakarta: PT.Yuma Pressido.
Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi ReXisi). Jakarta : Bumi Aksara.
Sumantri. 2001. Media dan Teknik Pembelajaran Dasar. Jakarta Rajawali Pers PT. Raja Grafindo Persada
Susilo. (2007). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.
Wijaya Kusuma. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Indeks Permata Puri Media Kembangan.
Yudhi Munadi. (2008). Media Pembelajaran 2010. Surakarta : PT Gaung Persada pers.
Komentar
Posting Komentar